RENUNGAN HARIAN KRISTEN TERBARU, SENIN 6 MEI 2024

1959. MENERIMA UNDANGAN PERJAMUAN TUHAN 

Oleh: E. Gunawi Sp.

FIRMAN TUHAN:

Kitab Injil Matius 22:1-14 (TB).

Shalom. Puji Tuhan! Kepada semua views dan visitors dari segala bangsa di semua negara di seluruh dunia, sampai ke ujung bumi, kami Renungan Harian Kristen Terbaru, dari Bantul, Yogyakarta, Indonesia, menyampaikan salam sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan kita Yesus Kristus.


Pada hari yang sangat berbahagia ini, mari kita membaca, mempelajari dan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:1-14 (TB). Kali ini, kita menampilkan topik: MENERIMA UNDANGAN PERJAMUAN TUHAN.

Pengantar

Dalam garis besarnya, ayat-ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:1-14 (TB), memberikan didikan, ajaran dan nasihat bagi mereka para murid-Nya pada zamannya, dan kepada kita dan semua orang percaya dari zaman ke zaman. Ragam didikan, ajaran dan nasihat tersebut, antara lain mengungkapkan perkara sebagai berikut. 

Pertama, Kerajaan Sorga adalah seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin. Kedua, banyak orang yang diundangnya tidak mengindahkan undangannya dengan berbagai alasan. Ketiga, pergilah para hamba mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 

Pertama, Kerajaan Sorga adalah seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin 

Sekarang, marilah kita perhatikan dua ayat Firman-Nya yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:1-2. Kitab Suci menyatakan kepada kita: “Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.”

Di sini, melalui ayat Firman Tuhan ini, kita mendapati Tuhan Yesus lalu berbicara dengan menggunakan perumpamaan dalam suatu pengajaran-Nya kepada para murid-Nya dan orang banyak pada zaman itu. Dikisahkan, Tuhan Yesus berkata kepada mereka, yaitu para murid-Nya dan orang banyak pada zamannya, kepada kita pada masa kini, dan kepada semua orang oercaya lintas generasi dan lintas zaman. Bahwa hal Kerajaan Sorga itu adalah seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.

Lebih lanjut, baca dan periksalah Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:3. Berfirmanlah Allah kepada kita demikian: “Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.”

Berdasarkan ayat Firman Tuhan ini, kita mendapati Tuhan Yesus menyatakan bahwa raja itu, menyuruh para hambanya untuk memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin anaknya. Akan tetapi tidak ada seorangpun dari orang-orang yang diundang itu mau datang dalam pesta perkawinan anaknya.

Lantas, baca dan selidiki Firman Allah yang ditulis dalam Kitab Injil Matius 22:4. Beginilah Firman Tuhan menyatakan kepada kita: “Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.”

Secara tersurat dan tersirat, menurut ayat Firman Tuhan ini, sang raja kemudian menyuruh pula para hambanya yang lain. Ia kemudian berpesan kepada para hambanya itu, agar mereka menjelaskan kepada orang-orang yang diundang itu. 

Sesungguhnyalah, segala hidangan telah disediakan dengan sangat lengkap dalam perjamuan kawin itu. Sang raja telah memotong lembu-lembu jantan dan ternak piaraannya dan sudah dimasak oleh tukang-tukang masak. Bahwa semua jenis hidangan telah tersedia untuk dinikmati oleh para undangan. Oleh karenanya, sang raja mengharapkan kedatangan mereka yang diundang ke perjamuan kawin anaknya.

Kedua, banyak orang yang diundangnya tidak mengindahkan undangannya dengan berbagai alasan

Selanjutnya, simak dan pelajarilah dua ayat Firman Tuhan yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:5-6. Kitab Suci menyatakan demikian kepada kita: “Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.”

Sungguh! Secara eksplisit dan implisit, Alkitab mengatakan bahwa orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkan undangannya. Mereka yang diundang ada yang pergi ke ladang mereka, mengurus bisnis atau usahanya. Bahkan orang yang diundang itu ada yang menangkap para hamba itu, lantas disiksa dan dibunuhnya.

Dalam perumpamaan itu, dikisahkan  bahwa laporan para hambanya itu sungguh membangkitkan amarah raja. Apalagi orang-orang yang diundangnya itu, memberi alasan yang aneh-aneh. Dengan demikian, maka murkalah sang raja. Ia memerintahkan kepada pasukannya pergi ke sana untuk membinasakan para pembunuh hamba suruhannya. Pasukan itu lalu membakar kota mereka. 

Dalam pada  itu, perhatikan dan cermati Firman Allah yang dicatat dalam Kitab Injil Matius 22:7-8. Kitab Suci menyatakan: “Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.”

Dua ayat Firman Tuhan tersebut menyatakan bahwa raja itu kemudian berkata kepada para hambanya bahwa segala hidangan perjamuan kawin telah tersedia. Akan tetapi orang-orang yang diundangnya tidak layak untuk datang pada perjamuan kawin anaknya itu.

Ketiga, pergilah para hamba mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu 

Kemudian daripada itu, selidiki dan perhatikan Firman Tuhan yang ditulis dalam Kitab Injil Matius 22:9-10. Di sini, Kitab Suci mengatakan kepada kita demikian: “Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.”

Lebih lanjut, sang raja yang hendak mengadakan perjamuan kawin itu, lalu berkata kepada para hambanya. Agar mereka lalu pergi ke segala persimpangan jalan di kota itu. Mereka diminta untuk mengundang setiap orang yang mereka jumpai di sana, agar mereka datang ke perjamuan kawin anaknya. 

Singkat kata, pergilah para hamba raja itu seperti yang ditugaskan. Mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan. Dikumpulkannya mereka, baik yang jahat maupun yang baik. Semua orang yang ditemui diundangnya, sehingga ruang perjamuan kawin itu penuh dengan para tamu.

Sekaitan dengan itu, baca dan selidiki Firman Tuhan yang dikutip dalam Kitab Injil Matius 22:11-12. Beginilah Firman-Nya berbunyi: “Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.”

Dalam peekataan lain, dapat dikemukakan bahwa ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan para tamu itu, maka melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Lantas, sang raja menegurnya bahwa saudara itu masuk dalam perjamuan kawin dengan tidak mengenakan pakaian pesta. Namun orang itu diam saja dan tidak menjawabnya.

Akhirnya, untuk mengakhiri bacaan ayat-ayat Firman Tuhan dalam renungan kita kali ini, marilah kita simak Firman-Nya yang tercantum dalam Kitab Injil Matius 22:13-14.  Berfirmanlah Tuhan demikian kepada kita: “Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.””

Jadi, sebagai orang yang berkuasa, raja itu kemudian berkata kepada para hambanya. Agar mereka mengikat kaki dan tangan orang yang tidak berpakaian pesta itu. Mereka kemudian mencampakkan orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Bahwa di sanalah akan terdapat ratap tangis dan kertak gigi selamanya. Sebab, hanya sedikit yang dipilih, meskipun banyak yang diundang.

Pelajaran yang dapat kita petik 

Kemudian daripada itu, lantas bagaimanakah sebenarnya sikap kita sesudah membaca, mempelajari dan merenungkan ayat-ayat Firman Tuhan yang tercantum dalam Kitab Injil Matius 22:1-14 (TB)?

Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah dengan sepenuh hati dan segenap jiwa menerima, mengindahkan dan setia datang bersujud dan beribadah dalam undangan perjamuan Tuhan dengan baik, lebih baik dan sangat baik?

Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah dengan menerima dan melakukan perjamuan dan persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita?

Apakah kita dan semua peribadi di antara kita sudah bersekutu dalam perjamuan Tuhan  dengan Allah Bapa di sorga yang kita sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Dia, Kristus Yesus, Tuhan kita?

Tentu, kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita sudah dengan sepenuh hati dan segenap jiwa menerima, mengindahkan dan setia datang bersujud dan beribadah dalam undangan perjamuan Tuhan dengan baik, lebih baik dan sangat baik?

Sudah tentu, kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita sudah dengan menerima dan melakukan perjamuan dan persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita?

Tentu, kita percaya bahwa kita dan semua peribadi di antara kita sudah bersekutu dalam perjamuan Tuhan  dengan Allah Bapa di sorga yang kita sembah, kita puji, kita muliskan dan kita banggakan dalam nama Dia, Kristus Yesus, Tuhan kita.

Berbahagialah kita

Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah dengan sepenuh hati dan segenap jiwa menerima, mengindahkan dan setia datang bersujud dan beribadah dalam undangan perjamuan Tuhan dengan baik, lebih baik dan sangat baik. Karena Dia sudah lebih dahulu mengundang dan memanggil kita dengan penuh kasih setia dan kasih karunia-Nya.

Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah dengan menerima dan melakukan perjamuan dan persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita sudah lebih dahulu mengundang dan memilih kita sejak dari mulanya.

Berbahagialah kita dan semua peribadi di antara kita yang sudah bersekutu dalam perjamuan Tuhan  dengan Allah Bapa di sorga yang kita sembah, kita puji, kita muliakan dan kita banggakan dalam nama Dia, Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena Dia sudah menyediakan bagi kita bagian hidup kekal yang penuh sukacita dan damai sejahtera dengan Allah Bapa yang bertakhta di sorga.

JESUS CHRIST BLESS YOU AND US. HALLELUJAH. AMEN.

*********
Terima kasih Ibu/Bapak/Saudara/i sudah berkenan membaca Renungan Harian Kristen Terbaru ke-1959, yang diunggah melalui: https://renunganhariankristenterbaru.wordpress.com edisi hari ini. Tuhan Yesus memberkati kita sukacita dan damai sejahtera. Amin.

gmail: jogja.mbah48@gmail.com